Wotagei adalah bentuk memberikan dukungan dalam acara-acara yang dilangsungkan oleh idola atau seiyu. Kata wotagei atau otagei merupakan singkatan dari aidoru [w]otaku no gei (geiberarti seni).
Melakukan wotagei disebut utsu (打つ). Ada beberapa jenis gerakan wotagei. Bertepuk tangan menurut irama di atas kepala sambil melompat di tempat menghadap ke kiri dan kanan, berputar-putar disebut mawari (マワリ). Kedua belah lengan diacungkan ke atas dan siku ditarik ke dalam berulang-ulang disebut romansu (ロマンス). Bertepuk tangan tiga kali prok, prok, prok, lalu bersorak hyuu... disebut PPPH. Ada pula gerakan yang inspirasinya berasal dari tari kecak di Bali. Pada gerakan yang disebut kecak, sambil postur tubuh direndahkan, kedua belah lengan diangkat dan ditarik secara berulang-ulang ke depan ke arah idola di panggung.
Memberikan dukungan kepada penyanyi idola di panggung dengan cara
bersorak bersama sesuai dengan irama lagu sudah dilakukan pada tahun
1970-an atau 1980-an oleh barisan penggemar setia para idola yang
disebut shin-ei tai (親衛隊 barisan pengawal). Memasuki abad ke-21, beberapa gerakan ditambah sehingga menjadi bermacam-macam, dan dikenal secara luas sebagai wotagei setelah
dibawakan dalam konser-konser Hello! Project serta berbagai unit idola
yang tergabung di dalamnya. Dalam acara varietas Guru Guru Dokan "Atarashii Nami o Sagashite" di Fuji Television, wotagei diangkat
pertama kali sebagai topik bahasan. Anggota tim sepak bola J.
League, Kawasaki Frontale melakukan wotagei versi Kawasaki Frontale di
hadapan penonton. Mereka menyebutnya sebagai ntagei (ンタ芸) (dari kata frontale + gei) pada acara hari berterima kasih kepada penggemar tahun 2007. Setelah diliput media massa, keberadaan wotagei diketahui secara luas oleh masyarakat umum di Jepang. Selain itu ada pertunjukan live yang diadakan secara khusus untuk mempertunjukkan wotagei. Meskipun demikian, wotagei juga dikecam sebagai "'Tindakan gangguan' yang dilakukan atas nama wotagei". Semuanya
disebabkan sebagian penonton yang melakukan wotagei akhirnya menjadi
lupa diri. Mereka tidak menghormati hak penonton lain, dan datang ke
konser semata-mata untuk melakukan otagei. Pendapat publik akhirnya
terbagi dua, pihak penentang dan pihak pendukung wotagei sebagai cara
memberi dukungan. Di beberapa konser, memberi dukungan kepada idola
dengan melakukan wotagei secara keterlaluan sudah dilarang.
Partisipasi penonton sangat penting dalam konser grup idola Jepang.
Wotagei menambah semarak konser dan membangun rasa kebersamaan antara
penonton dan idola di atas panggung, serta sesama rekan wota.
Mix (ミックス mikkusu) adalah
sorakan beramai-ramai penonton pada konser idola, termasuk pada konser
AKB48 dan grup-grup saudara kembarnya. Meskipun sering diragukan sebagai
bagian dari wotagei, mix termasuk salah satu dari banyak unsur
wotagei. Mix sudah dikenal di kalangan wota pada akhir 1990-an, termasuk
di konser Z-1 dan kemudian Hello! Project. Kata-kata mix yang
disorakkan seragam dan ada standarnya.
Mix disorakkan sewaktu overtur, intro (awal lagu), dan sewaktu tempo
lagu melambat. Mix berakhir sebelum idola mulai menyanyi. Mix tidak
dilakukan untuk lagu bertempo pelan, sedih, atau balada. Pada lagu yang
dimulai secara tiba-tiba seperti "Heavy Rotation", mix ditunda hingga
interlude (bagian instrumental).
Untuk wotagei biasanya menggunakan glow stick atau Lighstick
Post a Comment